You are currently viewing BERUBAH KARENA ANCAMAN CORONA (COVID-19)

BERUBAH KARENA ANCAMAN CORONA (COVID-19)

Oleh: Ramli A Bidullah

Dosen Promosi Kesehatan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk Banggai

DI’S MIND

Saat ini Dunia diperhadapkan dan disibukkan dengan penanganan Corona Virus Disease (COVID-19). Virus yang diawali melanda Negeri Tirai Bambu Cina khusunya WUHAN, dari beberapa informasi yang terkonfirmasi sumbernya wabah COVID-19 sudah melanda beberapa Negara dengan angka kematian yang bervariasi setiap Negara, tidak terkecuali Negara kita Indonesia yang laporan terakhir per 23 Maret 2020 (Sumber Tim Gugus COVID 19 Nasional) Kasus Positif 579, Meninggal 49 Orang dan Sembuh 30 Orang.

Hal penting yang selalu diingatkan oleh pemerintah adalah masyarakat jangan panik tetapi harus tetap waspada. Kepanikan berlebihan mulai terlihat ditandai dengan habisnya stok Masker kalaupun ada harganya sangat mahal, habisnya stok Hand Sanitizer (cairan antiseptic tangan) sekarang ini bahkan bahan-bahan yang dianggap dapat dijadikan Hand Sanitizer seperti Alkohol dan beberapa bahan antiseptic lainnya habis. Hal ini diduga akibat kepanikan masyarakat dalam upaya pencegahan penyebaran COVID 19 sehingga masyarakat berbondong bondong membeli bahan-bahan yang dipercaya dapat mencegah penularan Virus tersebut.

Kepanikan sebagian masyarakat tersebut memaksakan masyarakat mencurahkan perhatiannya pada perilaku preventif atau perilaku pencegahan penyakit yang selama ini belum menjadi prioritas dalam berperilaku. Perilaku sehat masyarakat yang ditunjukkan sekarang ini sebenarnya telah sangat lama dianjurkan seperti cuci tangan pakai sabun setelah beraktivitas, mandi setelah bekerja, membersihkan tangan dengan cairan antiseptic (keadaan tertentu), memperhatikan etika bersin dan Batuk, menjaga kebersihkan rumah dan lingkungan dan Perilaku sehat lainnya. Kepanikan sebagian masyarakat memaksa mereka menjadikan perilaku hidup bersih dan sehat seperti diatas sebagai Hal penting yang harus dilakukan untuk menghindari penyebaran penyakit.

Perilaku Hidup bersih dan Sehat seperti diatas, dalam ilmu Kesehatan masyarakat adalah hal yang sangat penting dilakukan oleh masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mecegah penyakit. Kesehatan Masyarakat menitik beratkan pada upaya Promotif (peningkatan Kesehatan), Upaya Preventif (Pencegahan penyakit) tanpa mengabaikan Upaya Kuratif (Pengobatan) dan Rehabilitatif (Pemulihan).

Perilaku kesehatan masyarakat yang berubah saat ada acaman (kasus COVID-19) yang seperti ini, dalam teori Perubahan Perilaku Kesehatan ada yang disebut Health Believe Model (HBM) atau teori Model Kepercayaan Kesehatan oleh Becker (1979). Pada teori tersebut individu atau masyarakat akan melakukan tindakan pencegahan tergantung secara langsung pada hasil keyakinan atau penilaian kesehatan yaitu ancaman yang dirasakan dari penyakit tersebut atau ancaman yang dirasakan terhadap resiko yang akan muncul. Hal ini mengacu pada sejauh mana seseorang berpikir penyakit atau kesakitan betul-betul merupakan ancaman bagi dirinya. Asumsinya adalah bahwa bila ancaman yang dirasakan tersebut maka perilaku pencegahan juga akan meningkat. Pada kasus Covid-19 kita lihat bersama bahwa sebagian besar masyarakat terdapat peningkatan perilaku Hidup bersih dan Sehat sebagai upaya pencegahan covid-19, seperti masyarakat semakin rajin cuci tangan dengan sabun, menggunakan Hand Sanitizer kemana mereka pergi, meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi dan seimbang dan lain-lain, ini karena masayarakat mulai menyadari adanya ancaman Covid-19 yang serius terhadap kondisi kesehatan bahkan keselamatan jiwannya dan keluarga.

Saat ini dengan perkembangan teknologi informasi, petunjuk berperilaku sehat sangat mudah didapatkan baik melalui media cetak maupun elektronik serta sosial media. Sehingga sebagian masyarakat sangat cepat perubahan perilakunya dalam upaya pencegahan wabah Covid-19 dengan mendapatkan informasi melalui media. Pada kasus Covid-19, pemerintah berupaya memberikan informasi resmi melalui situs-situs resmi dan pengumuman resmi pemerintah dalam upaya memberikan informasi resmi terkait perkembangan penanggulangan Covid-19. Oleh karena itu kita semua diharapkan selektif dalam menerima berbagai informasi terkait Covid-19 agar terhindar dari informasi Hoax yang menyebabkan kepanikan yang berlebihan yang mengakibatkan perilaku-perilaku yang merugikan masyarakat lain.

Sebagai upaya pengendalian penyebaran wabah covid-19, pemerintah Pusat maupun daerah telah melakukan upaya-upaya seperti membatasi kontak yang saat ini dikenal dengan SOSIAL DISTANCING atau menjaga jarak secara fisik antar sesama, menghindari kerumunan dan yang paling penting adalah tetap TINGGAL DIRUMAH jika tidak ada keperluan mendesak agar terhindar dari risiko tertular atau menularkan covid-19 ini. Sifat covid-19 yang sangat-sangat cepat penularannya dan bahayanya hampir semua masyarakat telah mengetahuinya, sehingga harusnya perilaku kita mengikuti standar protokoler penanggulangan wabah yang telah ditetapkan agar penanggulangan wabah covid-19 segera terselesaikan.

Akhirnya, mari kita sama-sama menanggulangi permasalahan wabah ini dengan bersama-sama sesuai dengan peran kita masing-masing, dengan mengindari kepanikan yang berlebihan, lakukan sesuai petunjuk yang telah ditetapkan. Covid-19 adalah ancaman kita semua, oleh karena itu kita lakukan perubahan perilaku dengan TINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) kita agar kita dapat terhindar dari penularan Corona Virus Disease (COVID-19).

Tinggalkan Balasan